Selasa, 06 Oktober 2009

10 Alasan Untuk Tidak Minum SoftDrink



Ada beberapa alasan kenapa Sofdrink itu dapat merusak kesehatan kita.

1. Softdrink menguras air dalam tubuh. Seperti halnya diuretik yang bukannya memberikan air untuk tubuh kita, tapi malah menghabiskannya. Pemrosesan gula tingkat tinggi dalam softdrinks memerlukan sejumlah besar air dalam tubuh kita. Untuk mengganti air ini, orang harus minum 8-12 gelas air untuk setiap gelas yang diminum.


2. Softdrink tidak pernah meng-hilangkan rasa haus karena softdrink bukanlah air yang diperlukan oleh tubuh. Dengan tetap tidak memasok air ke dalam tubuh kita terus - menerus akan menyebabkan dehidrasi seluler kronis, sebuah kondisi yang melemahkan tubuh pada tingkat serius. Pada gilirannya akan menyebabkan melemahnya sistem kekebalan dan menimbulkan berbagai penyakit.

3. Tingkat kandungan fosfat yang tinggi dalam softdrinks dapat menghancurkan mineral penting dalam tubuh. Softdrink terbuat dari air murni yang juga dapat menghancurkan mineral penting dalam tubuh. Kekurangan mineral yang serius dapat menyebabkan penyakit jantung ( kekurangan magnesium), osteoporosis ( kekurangan kalsium ) dan banyak lagi. Sebagian besar vitamin tidak berfungsi di dalam tubuh tanpa adanya mineral.

4. Softdrink dapat membersihkan karat pada bumper mobil atau benda benda logam lainnya. Bayangkan apa yang akan terjadi pada fungsi pencernaan dan organ tubuh lainnya.

5. Jumlah gula yang tinggi dalam softdrinks menyebabkan pankreas memproduksi insulin dalam jumlah besar, yang mengakibatkan “benturan gula”. Kelebihan dan kekurangan gula dalam insulin dapat menyebabkan diabetes dan penyakit yang terkait dengan ketidakseimbangan dalam tubuh. Keadaan ini dapat mengganggu pertumbuhan anak sehingga dapat menyebabkan masalah kesehatan seumur hidup.

6. Softdrinks sangat mempengaruhi pencernaan. Kafein dan jumlah gula yang tinggi dapat menghentikan proses pencernaan. Ini artinya metabolisme dalam tubuh bisa terhambat. Softdrink bila diminum bersamaan dengan kentang goreng akan membutuhkan waktu berminggu minggu untuk di cernakan.

7. Softdrink mengandung aspartame, yang di hubungkan dengan depresi, insomnia, penyakit saraf dan banyak penyakit lainnya. Di Amerika, FDA telah menerima lebih dari 10400 keluhan konsumen terhadap aspartame.

8. Softdrink: bersifat sangat asam, sehingga dapat menembus garis sambung pada kaleng alumunium dan dapat melumerkan kaleng tersebut bila disimpan terlalu lama. Pasien penderita alzheimer yang telah diotopsi semuanya memiliki kadar aluminium yang sangat tinggi dalam otaknya. Logam berat dalam tubuh dapat menyebabkan gangguan syaraf dan penyakit lainnya.

9. Softdrink bersifat sangat asam, tubuh manusia secara alamiah memiliki pH 7,0. Softdrink memiliki pH 2,5, artinya anda memasukkan sesuatu yang ratusan ribu kali lebih asam ke dalam tubuh anda. Penyakit berkembang dalam lingkungan asam. Softdrink akan mengendapkan limbah asam dalam tubuh yang menumpuk dalam sendi dan di sekitar organ tubuh. Contohnya, pH tubuh penderita kanker atau randang sendi selalu rendah. Semakin parah penyakit seseorang, semakin rendah pH tubuhnya.

10. Jangan pernah berpikir untuk meneguk Softdrink saat anda terkena demam atau flu, Softdrink akan mempersulit tubuh melawan penyakit tersebut.

Senin, 05 Oktober 2009

Chimerism



Chimera merupakan nama dari makhluk mistis yang digambarkan berupa beberapa makhluk di dalam satu tubuh. Chimera biasanya digambarkan gabungan dari singa/macan, kambing, naga, dan ular. Memiliki badan singa / separuh singa separuh kambing, memiliki kepala singa/macan, naga, dan kambing, serta memiliki ekor ular. Chimera juga kadang digambarkan memiliki sayap.



Nah, kalau chimera yang berikut ini adalah suatu kelainan pada manusia yang mana intinya adalah ada dua "makhluk" dalam satu tubuh.


Chimerism - You Are Your Own Twin

Chimerism adalah suatu kelainan yang sangat langka, yang mencampurkan beberapa populasi kromosom ke dalam satu organisme. Dalam kasus ini, chimerism dapat berupa dua set DNA atau organ-organ yang DNA-nya tidak sama dengan DNA keseluruhan dari suatu organisme. Dalam beberapa kasus, karakteristik hermaphrodit, atau dengan kata lain, mempunyai organ seks pria dan wanita secara bersamaan, dapat merupakan tanda-tanda dari chimerism. Chimerism ini dapat dideteksi dengan tes DNA.

Chimerism biasanya muncul pada awal perkembangan embrio. Dalam hal ini, dua embrio kembar non-identik bergabung satu sama lain. Bukannya berkembang sendiri-sendiri menjadi dua janin/embrio (kembar), tetapi justru menjadi satu janin/embrio dan terus tumbuh sebagai satu embrio. Walaupun kondisi ini sangat langka, dengan hanya 35 orang di Amerika yang teridentifikasi, tetapi hal ini mendapat perhatian dari beberapa media populer. Discovery Channel juga pernah menayangkan tentang chimerism ini.


How chimerism happen


TV Show


Beberapa acara televisi pernah menampilkan tentang chimerism ini. Misalnya dalam CSI, dimana seorang tersangka memiliki dua set DNA dalam tubuhnya. Setelah diadakan tes DNA, DNA yang ditemukan pada tempat kejadian perkara tidak sama dengan DNA tersangka walaupun bukti-bukti lain menunjukkan bahwa dia adalah pembunuhnya. Setelah tersangka berhasil diidentifikasi memiliki chimerism, maka dia pun dinyatakan bersalah.
(CSI: Crime Scene Investigation - Bloodlines)



Selain itu, pada serial televisi House MD juga pernah menayangkan tentang chimerism ini. (House MD season 3 episode 2 - Cane and Able)

http://www.indowebster.com/HouseMD3x02caneandablermvb.html

Kasus chimerism ini sendiri sangat jarang ditemui. Sebagai contoh, kasus Lydia Fairchild, yang berlanjut hingga ke pengadilan dimana setelah diadakan tes DNA, menunjukkan bahwa anaknya kemungkinan adalah bukan anak kandungnya, karena DNA mereka tidak sama. Dan setelah kemudian diketahui bahwa dia adalah chimerism, maka tuduhan kepadanya dibersihkan dan Lydia Fairchild pun bisa berkumpul kembali dengan anaknya.

The Strange Case of Lydia Fairchild

Lydia Fairchild sedang hamil dengan anak ketiga, ketika ia dan ayah dari anak-anaknya, Jamie Townsend, berpisah. Ketika Fairchild mengajukan untuk tunjangan sosial pada tahun 2002, ia diminta untuk memberikan bukti DNA bahwa Townsend adalah ayah dari anak-anaknya. Saat hasil menunjukkan Townsend jelas ayah dari anak-anak, tes DNA menunjukkan bahwa ia bukanlah ibu mereka.

Hal ini mengakibatkan Fairchild dibawa ke pengadilan untuk penipuan mengambil manfaat dari anak-anak orang lain atau terlibat dalam sebuah penipuan. Catatan rumah sakit tentang kelahiran anaknya sebelumnya pun diabaikan. Jaksa memanggil dua anaknya yang akan diambil ke dalam perawatan. Ketika tiba saatnya bagi Lydia untuk melahirkan anak ketiganya, hakim memerintahkan saksi untuk hadir pada saat kelahiran. Saksi ini adalah untuk memastikan bahwa sampel darah segera diambil dari si anak dan Fairchild. Dua minggu kemudian, tes DNA menunjukkan bahwa dia juga bukanlah ibu dari anak itu.

Sebuah terobosan terjadi ketika seorang pengacara menemukan artikel di "New England Journal of Medicine" tentang kasus serupa yang terjadi di Boston, dan menyadari bahwa kasus Fairchild mungkin juga disebabkan oleh chimerism. Pada tahun 1998, seorang guru berusia 52 tahun di Boston, Karen Keegan sedang membutuhkan transplantasi ginjal. Ketika tiga anak laki-laki dewasa Karen diuji untuk kesesuaian sebagai donor, ditemukan bahwa dua dari mereka tidak cocok dengan DNA-nya sebagaimana anak-anak biologis seharusnya. Kemudian pengujian menunjukkan bahwa Keegan adalah sebuah chimera, kombinasi dua sel yang berbeda dengan dua set kromosom. DNA yang tidak cocok ini mungkin berasal dari embrio yang berbeda.

Jaksa kemudian menyarankan kemungkinan ini kepada pengacara Fairchild, yang kemudian mengatur tes lebih lanjut. Seperti dalam kasus Keegan, sampel DNA diambil dari anggota keluarga. DNA untuk anak-anak Fairchild cocok dengan ibu Lydia Fairchild, atau dengan kata lain nenek mereka. Mereka juga menemukan bahwa walaupun DNA dalam kulit dan rambut Fairchild tidak cocok dengan anak-anaknya, DNA dari rahimnya berbeda dan cocok. Lydia Fairchild memiliki dua set DNA yang berbeda. Ciri khas dari sebuah chimera.
Akhirnya, Lydia Fairchild pun bisa berkumpul kembali dengan ketiga anak-anaknya.


Lydia Fairchild and her children

_____________________________________________
reference:
- http://en.wikipedia.org/wiki/Lydia_Fairchild
- http://www.mymultiplesclerosis.co.uk/misc/chimera.html
- http://www.associatedcontent.com/article/2136515/the_strange_case_of_lydia_fairchild.html

Minggu, 04 Oktober 2009

Mengapa Warna Mata Manusia Berbeda?

Pernahkah Anda terpikir apa yang mengatur warna iris mata seseorang? Memang benar bahwa melanin, pigmen yang terdapat pada iris, yang menentukan warna iris itu sendiri. Tapi bagaimana melanin dapat mengatur warna iris yang terlihat? Selain itu, ada berbagai macam warna mata manusia dan warna ini bersifat herediter, alias dapat diturunkan. Bagaimana caranya warna iris mata diturunkan?

Kita lihat dulu bagaimana susunan iris dari depan ke belakang. Yang atas adalah lapisan depan dan yang paling bawah adalah lapisan belakang iris.

Lapisan Iris



Lapisan paling depan adalah lapisan batas anterior, yang banyak mengandung pigmen coklat (melanin). Lapisan yang berada tepat di belakangnya adalah lapisan stroma trabekular yang mengandung serat kolagen. Lapisan ini berwarna biru kelabu. Lapisan yang berada di belakangnya lagi adalah pembuluh darah iris, yang berwarna kemerahan. Tiga lapisan berikutnya (lapisan otot sfingter, dilator, dan pupil) tidak berperan dalam menentukan warna iris. Jadi di antara tiga lapisan yang menentukan warna iris, lapisan paling depan berwarna coklat, lapisan berikutnya berwarna biru kelabu, dan lapisan berikutnya merah.

Bagaimana karakteristik masing-masing warna iris?

Jika pigmen melanin banyak terdapat pada lapisan pigmen di anterior iris, iris terlihat berwarna coklat sampai hitam. Jika pigmen ini sedikit, maka yang tampak adalah bayangan lapisan berikutnya (stroma) yang berwarna biru atau kelabu. Jika pigmen tidak ada sama sekali, maka warna yang terlihat adalah merah, sesuai warna lapisan pembuluh darah iris.

Bagaimana warna iris diturunkan?

Banyak yang masih mengira warna mata diatur oleh gen tunggal. Salah... Warna mata sebenarnya diatur multigenetik. Konsep yang dianggap paling mudah untuk menjelaskan bagaimana warna iris diturunkan secara herediter adalah konsep hereditas 2 alel. Lho?



Warna mata diatur oleh dua macam alel. Alel pertama adalah gen bey1 (EYCL2) dan bey2 (EYCL3), yang memiliki genotip yaitu B (iris coklat) dan b (iris biru). Alel ini terletak pada kromosom 15 rantai panjang (15q11-15). Sedangkan alel kedua adalah gen gey2 (EYCL1). Ada dua macam gen juga dari alel ini, yaitu G dan g. Alel ini terletak pada kromosom 19 rantai pendek (19p13.1-13.11). Gen G baru terekspresi dalam bentuk dominan.


Hubungan gen G dan gen B berbeda dengan kodominasi isoaglutinogen pada penentuan golongan darah. Jika tidak ada gen G (dengan kata lain yang ada hanya g), maka gen itu akan menjadi inaktif dan posisi gennya dalam simbol genetik digantikan oleh gen b. Berarti untuk alel genotip G (haploid) saja ada tiga macam kombinasi, yaitu GG, Gb, dan bb. Sementara gen B (haploid) seperti biasa, ada tiga kombinasi juga yaitu BB, Bb, dan bb. Ini berarti ada 3 x 3 alias 9 macam kombinasi genotip yang mungkin pada fetus, yaitu:
  • BBGG. Fenotip coklat.
  • BbGG. Fenotip coklat.
  • BBGb. Fenotip coklat.
  • BbGb. Fenotip coklat.
  • BBbb. Fenotip coklat.
  • Bbbb. Fenotip coklat.
  • bbGG. Fenotip hijau.
  • bbGb. Fenotip hijau.
  • Bbbb. Fenotip biru.
Dengan kombinasi seperti ini, masih ada kemungkinan kedua orang tua dengan mata coklat memiliki keturunan biologis dengan iris hijau atau biru. Namun tidak sebaliknya. Dua orang tua dengan mata biru tidak mungkin memiliki keturunan biologis dengan mata coklat. Tampaknya ini yang menyebabkan frekuensi warna iris biru menjadi dominan di kalangan orang Kaukasian. (Lihat saja gambar di atas sekali lagi. Semua kombinasi warna mata bisa menghasilkan iris biru, kan?) Namun konsep ini tidak menjelaskan warna mata di luar tiga macam ini (misalnya merah pada albino, kelabu, dan hazel) serta tidak menjelaskan gradasi coklat pada iris (dari coklat muda, amber, sampai coklat tua).

Adapun untuk memperkirakan apa jenis genotip pada seseorang, dapat ditelusuri dari pola warna mata dalam keluarganya (orang tua dan saudara-saudara yang berhubungan darah). Sebagai contoh, orang dengan fenotip warna mata coklat, yang memiliki orang tua warna mata hijau (bbG_) dan coklat (B_G_), kemungkinannya memiliki genotip BbG_.

Yang jelas, warna iris mata diatur bukan oleh satu gen, tapi oleh interaksi beberapa gen.

---------------------------------------------------------------

baca juga: Heterochromia - Dua warna mata yang berbeda

Heterochromia - Dua warna mata yang berbeda

Para penggemar seri Final Fantasy pasti mengenal Yuna, salah satu tokoh utama pada Final Fantasy X dan Final Fantasy X-2. Disitu digambarkan bahwa Yuna memiliki dua warna mata yang berbeda, yaitu warna hijau untuk mata kanan, dan warna biru untuk mata kiri.



Wah.. kok bisa begitu ya?
Dalam game Final Fantasy X, disebutkan bahwa Yuna adalah keturunan dari Al-bhed dan manusia.

Tapi apakah itu hanya sekedar fiksi?
Well.. itu juga ada di dunia nyata. Oleh dunia medis, memiliki dua warna mata yang berbeda itu disebut Heterochromia Iridium.

Berikut sedikit penjelasannya.

Heterochromia Iridium

Warna mata ditentukan oleh jumlah melanin, suatu pigmen coklat gelap, yang terdapat dalam bagian mata yang disebut "iris".
Mata berwarna biru adalah disebabkan oleh sedikitnya jumlah melanin, sementara mata berwarna coklat menunjukkan iris dengan kandungan melanin yang banyak.
Orang-orang dengan warna rambut dan kulit yang lebih gelap memiliki lebih banyak melanin sehingga mereka memiliki mata berwarna coklat, sementara orang dengan warna rambut dan kulit yang lebih pucat memiliki jumlah melanin yang lebih sedikit sehingga biasanya memiliki warna mata yang lebih terang.

Saat seorang individu memiliki jumlah melanin yang berbeda pada setiap iris di mata mereka, maka mata mereka pun akan memiliki warna yang berbeda. Hal ini disebut sebagai Heterochromia Iridium.
Heterochromia Iridium ini secara relatif termasuk jarang untuk manusia, tetapi termasuk umum pada beberapa binatang seperti kuda, kucing, dan beberapa spesies anjing.

Heterochromia Iridium diduga sebagai akibat dari perubahan pada satu dari beberapa gen yang mengatur warna mata.
Heterochromia Iridium ini juga bisa merupakan keturunan, walaupun trauma dan beberapa jenis pengobatan dapat juga mengakibatkan peningkatan maupun penurunan pigmentasi pada salah satu iris. Beberapa jenis sindrom medis, misalnya Waardenburg Syndrome, juga dapat mengakibatkan seseorang untuk memiliki dua warna mata yang berbeda.

Contoh orang yang memiliki dua warna mata berbeda:






Contoh Heterochromia Iridium pada binatang:







Variasi dari kondisi Heterochromia ini adalah dimana seseorang memiliki variasi beberapa warna pada mata.

Contoh variasi dari heterochromia: